Airlangga Hartarto ke Korea Perkuat Hubungan Ekonomi
2 min read
Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian melakukan kunjungan kerja di Korea Selatan. Kedatangan Menperin ke Negeri Ginseng tersebut untuk menerima gelar Honorary Doctor of Philosophy di bidang kebijakan pembangunan dari KDI School of Public Policy.
Gelar tersebut diterima Menperin atas kiprahnya mendorong pertumbuhan sektor industri di Indonesia serta meningkatkan hubungan baik antara Indonesia dengan Korea Selatan.
Pada kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan kerangka kerja teknis antara Kemenperin dengan National Research Center (NRC) Republik Korea untuk pembentukan Working Level Joint Committee (Sub-Komite Bersama) dalam rangka implementasi aktivitas kerja sama terkait Industri4.0.
Menteri juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Republik Korea serta beberapa investor. Diharapkan hubungan produktif antara Indonesia dan Korea Selatan dapat berlangsung hingga tahun-tahun mendatang. Pertemuan tersebut juga diagendakan membahas sejumlah kerjasama antara Indonesia – Korea Selatan.
Kemenperin saat ini memiliki total 10 kesepakatan kerjasama internasional dengan berbagai mitra di Republik Korea, enam di antaranya merupakan kerjasama antara unit di lingkungan Kemenperin dengan lembaga pemerintah di Korea Selatan.
Menperin juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan salah satu perusahaan petrokimia Lotte Chemical Corporation, yang salah satu anak perusahaannya pada 2018 telah melakukan ground breaking pembangunan pabrik yang memproduksi polyethylene.Dengan nilai investasi yang rencananya mencapai USD3,5 miliar, pabrik ini diharapkan dapat mendukung pengurangan impor produk petrokimia hingga 60 %.
Selain itu, Menperin juga dijadwalkan akan bertemu dengan perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai yang rencananya akan berinvestasi di Indonesia. Kemenperin aktif berkolaborasi dengan perusahaan Korea, terutama di sektor industri pengolahan, energi, dan infrastruktur.
Persahabatan Indonesia – Republik Korea secara formal dimulai pada 1966 saat Korsel membuka konsulat pertama di Indonesia. Kerja sama lain dilakukan di bidang pendidikan, kebudayaan, kesenian, dan banyak lagi.
Kemajuan di sektor bisnis dan ekonomi ditandai dengan beberapa kerja sama strategis yang sudah dilakukan, meliputi joint task force untuk mempromosikan kerja sama ekonomi.
Belakangan, kedua negara membentuk Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement yang menargetkan perdagangan bilateral hingga USD30 Miliar pada 2022 mendatang.
Selanjutnya, didirikan Korea-Indonesia Technology Cooperation Center untuk mempromosikan kerja sama lebih lanjut antara ke-2 negara & untuk mendukung perusahaan-perusahaan Korea di Indonesia di area teknologi industri, melaksanakan riset & program pembangunan bersama dan semacamnya.