Atasi Kemacetan Kemenhub Kenalkan O-Bahn
1 min read
Salah satu permasalahan yang dialami kota-kota besar adalah masalah kemacetan. Dalam mengatasi persoalan yang satu ini berbagai upaya sudah dilakukan. Namun solusi yang ada belum benar-benar menyelesaikan kemacetan.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi diminta oleh Presiden Jokowi untuk mengatasi kemacetan di kota-kota besar di Indonesia dengan angkutan masal. Untuk itu Kemenhub menawarkan solusi dengan konsep O-Bahn, yaitu transportasi perkotaan berbasis Smart Train.
“O-Bahn adalah perpaduan antara Bus Rapid Transit (BRT) dengan Light Rail Transit (LRT), yang menggunakan rel tertentu dan jalan pada umumnya yang digunakan oleh bus. Ini akan merevolusi transportasi umum. Membuat perjalanan kita dari satu tempat ke tempat yang lain lebih mudah dan lebih banyak dengan mengedepankan konsep Smart City,” ungkap Menhub.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri dalam diskusi “Ngobrol Seru Transportasi: O-Bahn” di Jakarta, Ahad (23/6) menyebutkan, dengan konsep tersebut, bus atau BRT yang di sejumlah titik harus ikut arus kemacetan bisa melaju lebih cepat karena berada di jalur khusus.
“Bus TransJakarta kan di beberapa tempat mengikuti arus yang macet, bisa 30 km per jam. Nah ini (O-Bahn) bisa kecepatan rata-rata 60 km per jam, bus tingkat ya bisa sampai 80 km per jam di jalur khusus ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, konsep O-Bahn harus didukung dengan pengadaan ribuan bus oleh pemerintah yang digunakan untuk BRT. Bus tersebut bisa digunakan untuk sistem O-Bahn yang tidak memerlukan bus dengan spesifikasi khusus. Konsep O-Bahn juga dinilai sejalan dengan rencana revisi UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan.