BNM Stainless Steel Raih Penghargaan Primaniyarta 2019
3 min read
Bina Niaga Multiusaha (BNM Stainless Steel) pada tanggal 16 Oktober 2019 lalu meraih penghargaan PRIMANIYARTA 2019 untuk kategori EKSPORTIR POTENSI UNGGULAN. Penghargaan diserahkan oleh Jusuf Kalla yang saat itu masih menjabat Wapres kepada Dwi Wahyu Jatmika selaku Managing Director BNM Stainless Steel pada saat ajang Trade Expo Indonesia 2019 (TEI 2019).
PRIMANIYARTA AWARD adalah penghargaan tertinggi yang diberikan Pemerintah Indonesia kepada para Eksportir berprestasi dalam meningkatkan nilai ekspornya secara berkesinambungan. Penghargaan ini menjadi salah satu pembuktian prestasi bagi para pemenang sebagai bentuk pengakuan terhadap eksistensi dan kinerja dalam melaksanakan aktifitas perdagangan internasional, sehingga pemenang Penghargaan Primaniyarta akan memperoleh kredibilitas yang baik dari dunia usaha dan pemerintah. Ada beberapa kategori Penghargaan Primaniyarta yang dapat diikuti yaitu: Eksportir Berkinerja, Eksportir Pembangun Merk Global, Eksportir Potensi Unggulan dan Eksportir Pelopor Pasar Baru.
Menurut Dwi Wahyu Jatmika, pencapaian PRIMANIYARTA AWARD 2019 ini tidak terlepas dari kontribusi dan dukungan dari para Stakeholders. Ada keluarga & karyawan BNM Stainless Steel, para shareholders, para customers, para Suppliers dan segenap lingkungan sekitar. Hal ini tentunya akan membuat BNM Stainless Steel semakin termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan kepada para stakeholders. Sebelumnya BNM juga pernah mendapatkan penghargaan & pengakuan dari customer dalam hal Best Delivery & Best Quality dan Green Supplier.
BNM Stainless Steel yang berdiri tahun 1996 ini bergerak dalam bidang penggilingan baja tahan karat (Cold Rolled Stainless Steel) dalam bentuk lembaran stainless steel yang digulung. Dan sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia yang memproduksi Stainless Steel material khususnya material dengan ketipisan dibawah 0.2 m.
Perusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Tahap II, Jl. Industri Selatan IV Blok PP, Cikarang ini prosentase marketnya sekitar 65% Overseas dan 35% lokal. “Alasan kami mengambil lokasi di Jababeka karena Kawasaan Industri Jababeka berlokasi dekat dengan sebagian besar customer kami, yaitu industri metal stamping otomotif. Ditambah lagi keberadaan Cikarang Dry Port, dimana kedepannya kami harapkan kawasan Jababeka menjadi lokasi industri yang sangat mendukung aktifitas kami yang sebagian besar berorientasi ekspor,” ungkap Dwi Wahyu Jatmika.
Lebih lanjut Dwi Wahyu Jatmika menyampaikan, ada 2 jenis produk yang dapat dihasilkan oleh BNM Stainless Steel, yaitu: Soft Material (BA) dan Hard material (CSP). BNM Stainless Steel juga bisa memproduksi seluruh tipe atau grade dari produk Stainless Steel, dengan kapasitas 6,000 Ton per tahun.
“Kelebihan dari produk BNM Stainless Steel adalah kami dapat memproduksi material stainless steel sampai dengan ketebalan 0.05mm baik soft maupun hard material, dan memotong sampai dengan lebar paling sempit 5 mm,” ujar Dwi Wahyu Jatmika.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan ke customer, BNM Stainless Steel selalu menerapkan prinsip 3M: Tidak Menerima Barang NG, Tidak Memproses Barang NG, dan Tidak Mengirim Barang NG. Prinsip 3M ini didasari dengan BNM Spirit – Precision & Flexibility dan menanamkan Pola Pikir & Pola Kerja Insan BNM 5 Gen: GENRI – GENSOKU – GENBA – GENBUTSU – GENJITSU.
Saat ini BNM Stainless Steel sedang melakukan ekspansi BNM Plant 2. Dimana akan segera mempunyai 2 line production yang dapat mendukung proses produksi menjadi lebih efisien dan efektif namun tetap berpedoman pada filosofi PRECISION & FLEXIBILITY.
Pada BNM Plant 2 terbagi menjadi 2 tahap, yaitu :
Tahap 1 :
- New Vertical Bright annealing Line: mesin yang mampu untuk memproduksi material stainless steel lunak (BA) dengan ketipisan sampai dengan 0.05mm
- New BIG Slitter: mesin yang mampu melakukan proses slitting untuk semua material logam, dengan lebar 1,600 mm dan ketebalan 6mm
- New Mini Slitter + Deburring: mesin yang mampu melakukan proses slitting untuk semua material logam, dengan lebar 600 mm dan ketebalan 2 mm, serta dilengkapi dengan fasilitas deburring untuk menghasilkan material logam dengan profil hasil potong tanpa burr.
Tahap 2 :
- New Rolling Mill: mesin yang mampu untuk memproduksi stainless steel dengan ketipisan sampai dengan 0.03mm