Hj. Istikanah Menyandang Predikat Exportir Tangguh Briket Jawa Tengah
2 min read
Hj. Istikanah lahir di Madiun Jawa Timur tetapi dalam merintis usahanya dari tahun 1998 memilih bertempat di desa Ngasinan Weleri Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal sebagai produsen arang (briket) yang sudah berkualitas export.
Dalam usia 52 th, Istikanah terlihat masih energik yang kesehariannya disibukkan dengan urusan yang terkait dengan persyaratan export barang keluar negeri.
Kini produknya berupa arang yang terbuat dari tempurung kelapa diproses menjadi briket yang dipakai untuk bahan bakar. Atau arang untuk penghangat dalam cuaca atau suhu udara yang dingin.
Rintisan usaha dimulai dari nol hingga sukses menjadi salah seorang perempuan yang tangguh dalam bisnis export briket ke luar negeri.
Karena melihat semangat juangnya yang gigih dalam usaha menggaet buyer oleh Pemerintah Indonesia diberikan penghargaan sebagai Exportir Briket yang Tangguh. Dan sebutan lainnya adalah “Pionir Jawa Tengah dalam bidang export briket”
Badan usaha bernama CV. INDO ARAB INTERPRISE oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Tengah diberikan penghargaan “Katagori Terobosan Produk Rintisan Exportir Tangguh Jawa Tengah Tahun 2019”
CV. Indo Arab Interprise yang hingga kini memiliki karyawan sebanyak 200 orang dari manager, staf, tenaga produksi dan borong hingga security sudah mampu berproduksi rata-rata per bulan mencapai 5 hingga 6 container.
Omzet per bulan antara 2 – 3 milyar rupiah dari minimal 2 container briket yang sudah terkirim ke negara tujuan. Dan per container briket senilai antara 300 – 400 juta rupiah.
Export briket negara yang dituju adalah Amerika Serikat, Inggris, Pakistan, Qatar, Kuait, Irak, Iran, Lebanon, dan Arab Saudi.
Selain dikenal sebagai Exportir, Hj. Istikanah juga sering dipanggil sebagai narasumber yang memaparkan bagaimana syarat menjadi exportir dan pengalamannya dalam keberhasilannya menggaet Bayer dari luar negeri. Juga menjadi delegasi pameran ke Azarbaesan, Saudi dan rencana ke Dubai.
Kepada wartakadin.com melalui anak perempuannya bernama Ilham Sheikhoon menjabat manager II yang didampingim koordinator lapangan Mardiyono menyampaikan untuk stock bahan baku tidak ada masalah yang didatangkan dari Sulawesi yang memiliki lahan luas dengan kualitas lebih bagus dari pada pulau Sumatera. (Sriyanto)