Iklim Kondusif, Jababeka Targetkan Marketing Sales Rp. 1,6 Triliun
2 min read
Pasca penyelenggaraan Pemilu yang relatif damai, Jababeka sebagai pengembang kota merasa diuntungkan. Sekretaris perusahaan, Muljadi Suganda menyebutkan hal itu merupakan konsekuensi logis.
“Investor kan jadi melihat Indonesia punya potensi baik bila kondisi dalam negerinya kondusif. Praktis mengerek permintaan lahan industri,” ujar Muljadi, Senin (17/6).
Di sepanjang kuartal I Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data realisasi investasi di sektor riil, baik dari asing maupun domestik, yang terpantau bertumbuh. Nilai investasi tersebut masing-masing mencapai Rp 108 triliun dan Rp 87 tirliun.
Total pertumbuhannya mencapai 5,3%, dimana angka itu merupakan yang tertinggi sejak empat kuartal terakhir. Wajar bila pertumbuhan itu juga mengerek kinerja emiten pengelola kawasan industri.
Muljadi melihat kondisi tersebut sebagai peluang bagi perusahaannya untuk menadah kebutuhan properti sesuai dengan tuntutan konsumen. Untuk itu pada tahun ini, KIJA disebutnya akan meluncurkan tiga hingga empat produk baru.
Untuk segmen industrial, KIJA masih akan mengandalkan kawasan industri yang mereka kembangkan di Kendal, Jawa Tengah. Sedangkan dari segmen hunian, terdekat KIJA akan meluncurkan Kawana Golfview apartment project tahap kedua.
Perusahaannya hingga akhir tahun 2019 akan menargetkan pencatatan marketing sales sebesar Rp 1,6 triliun. Jumlah itu tumbuh sekitar 17,64% dari realisasi di tahun 2018 lalu sebesar Rp 1,36 triliun.
Tentu target tersebut diharapkan dapat terealisasi dengan kontribusi dari beberapa produk diantaranya pengembangan kawasan di Cikarang sebesar Rp 1,15 triliun, proyek di Kendal sebesar Rp 350 miliar, dan dari produk lainnya sebesar Rp 100 miliar.
Sebelumnya sepanjang kuartal I, KIJA sudah mencatatkan pra-penjualan atau marketing sales sebesar Rp 221 miliar. Lebih dari separuh marketing sales itu disumbang dari segmen residential-komersial yakni di angka Rp 121, 5 miliar. “Sedangkan 45% sisanya atau sekitar Rp 99,45 miliar disumbang dari segmen industrial,” ungkap Muljadi yang menyebutkan pencapaian itu, baru sekitar 13,81% dari target tahun ini.
Di semester kedua 2019 KIJA sangat optimis pasar properti nasional akan menguat secara progresif. Muljadi mengungkapkan, dalam pipeline perusahaannya sudah ada beberapa permintaan yang berasal dari negara asing untuk memanfaatkan kawasan industri KIJA di Kendal.