Ketua PHRI Kendal Cahyanto: Kunci Sukses UMKM Ada Di Pemasaran
2 min read
Untuk memacu UMKM di Kabupaten Kendal, Teten Masduki lakukan turba ke Kendal untuk melihat langsung kondisi perkembangan para pelaku UMKM Kendal selain melihat keberadaan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) belum lama ini. Dimana fungsi PLUT dipertanyakan untuk kegiatan apa saja? Sejauh mana kemanfaatannya untuk UMKM Kabupaten Kendal.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) oleh Menteri Koperasi UKM Teten Masduki eksistensinya harus didorong terus agar bisa naik kelas. Selama ini yang dilihat, perjalanannya masih terseok-seok untuk bisa naik kelas. Contoh di Kabupaten Kendal, sebagian besar pelaku UKM manajemennya ditangani sendiri dari mengolah produk dan memasarkan sendiri yang terkesan UMKM Kendal belum bisa membangun industri kecil tetapi hanya sebagai penjual saja.
Terkait kendala yang dihadapi UMKM bidang pemasaran, Ketua PHRI Kendal angkat bicara yang mengatakan bahwa, selama ini PHRI Kendal sudah memberikan peluang kepada UMKM bisa memperkenalkan produk-produknya di outlet hotel-hotel atau di setiap restoran. Yakni melalui setiap acara pertemuan bulanan anggota PHRI yang mengundang UMKM menyampaikan presentasi mengenalkan produk UMKM.
Lanjutnya, apa artinya selalu digelontori, difasilitasi modal/dana tetapi UMKM tidak bisa memasarkan produk-produknya? Menurutnya, “Salah satu kunci keberhasilan usaha apapun adalah sukses dalam pemasarannya”.
Didalam pernyataannya yang ditulis melalui WA Ponselnya, mengatakan, “Pimpinan PHRI Kab. Kendal selalu memberikan kesempatan promosi produk dan pemasaran UMKM didisplay room hotel, restoran, warung makan, rumah makan, cafe dan sejenisnya dengan syarat dan ketentuan agar UMKM yang memperhatikan higynitas dan kemasan (packaging) yang harus sesuai dengan yang tertera dalam UU Perlindungan Konsumen. Dengan demikian, akan terjadi simbiosis mutualisme yang baik. Inilah yang sering saya namakan PHRI Kendal sebagai Bapak Angkat Yang Sesungguhnya. Karena tidak harus semua berbentuk uang (materi)”.
Juga ditegaskan, “Produk yang baik berkualitas tapi tidak laku di pasaran karena tidak punya skill pemasaran. Ya akhirnya usaha bisa ambruk. Percayalah”. (Sriyanto)