KUR Tanpa Agunan Khusus Bagi UMKM Dengan Bunga 3 Persen Disubsidi Pemerintah
2 min read
Kendal, wartakadin. Pemerintah Pusat saat ini sudah melihat potensi UMKM yang berada di Kabupaten Kendal yang mampu bertahan di masa Pandemi Covid -19 tetap lakukan kegiatan produksinya meski tanpa bantuan dari Pemerintah.
Hal ini menjadi prioritas dan contoh bagi pelaku UMKM di Indonesia, hingga Pemerintah Pusat tak segan untuk mendorong dengan memberikan subsidi bunga ringan sebesar 3% per tahun bagi pelaku UMKM Kabupaten Kendal yang meminjam di bank tanpa agunan untuk modal atau pengembangan usahanya.
Hari Selasa (21/12/2021), penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Kendal Jawa Tengah sudah mencapai Rp 2,37 triliun.
Penyaluran KUR kepada 31.355 Debitur diberbagai sektor UMKM di Kabupaten Kendal mencapai Rp 1,37 triliun secara simbolis berlangsung di hotel SAE INN Kendal.
Hadir di Kabupaten Kendal, bersama Deputi Kementerian Perekonomian Iskandar Simorangkir dan Gede Adi Prasetyo, Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto sampaikan, optimalisasi Penyaluran KUR bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan UMKM dan pemulihan ekonomi di masa Pandemi Covid -19. “Di sektor perdagangan, KUR disalurkan 59,1%. Sektor pertanian 31,22% dan sektor jasa lainnya mencapai 11,77%,” ungkapnya.
Juga katakan, sesuai dengan arahan Presiden dan Menko Perekonomian, di tahun 2022, KUR akan ditingkatkan. “Nanti juga akan ada sosialisasi lagi agar KUR ini memberi manfaat banyak bagi pelaku UMKM di Kendal,” kata Dito Ganinduto.
Dito juga sampaikan, DPR RI sangat mengapresiasi langkah pemerintah pusat dan Menko Perekonomian yang telah menyalurkan KUR bagi pelaku UMKM melalui BRI, Mandiri, BNI, Bank Jateng, Jamkrindo dan ASKRINDO.
Dito Ganinduto yang sudah beberapa kali berkunjung ke Kendal dan sudah melihat potensi UMKM yang disupport Pemkab.Kendal
melalui berbagai kegiatan peningkatan SDM dan Digitalisasi Pemasaran Online, berharap kedepan UMKM Kendal bisa Go Digital dan Go Expor.
“Untuk itu, UMKM di Kabupaten Kendal harus bangkit dan menjadi lebih baik lagi dari sekarang,” pintanya.
Kesempatan seperti ini benar-benar bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM, karena Pemkab. Kendal telah berhasil lakukan kerjasama Dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Demikian pesan Dito yang menambahkan, KUR tanpa agunan dan bunganya hanya 3% bagi pelaku UMKM ini adalah inisiatif dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang disetujui Presiden untuk terus disosialisasikan.
Deputi I Bidang Koordinator Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengatakan, plafon untuk KUR dari Pemerintah menganggarkan Rp 285 triliun. Dan yang sudah terealisasi Rp 273 triliun. Seperti di Kabupaten Kendal terealisasi sebesar Rp 1,37 triliun.
“Penyaluran KUR kepada pelaku UMKM, oleh Pemerintah memberikan subsidi bunga 3% yang sebenarnya bunga 6%. Debitur hanya bayar bunga 3%, dan sisa 3% dibayar pemerintah,” jelas Iskandar.
Iskandar juga sampaikan, acara penyaluran KUR yang digelar di hotel SAE INN Kendal hari ini merupakan sebuah bentuk sosialisasi kepada masyarakat. “Hal ini dilakukan sesuai dengan arahan Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan, Pemerintah Kab. Kendal bersama Dinas Terkait akan terus genjar lakukan sosialisasi terkait KUR agar masyarakat mengetahuinya dan bisa memanfaatkan kesempatan yang diberikan Pemerintah Pusat ini.
“Sosialisasi ini dilakukan untuk meluruskan banyaknya berita miring tentang KUR yang beredar di masyarakat. Sudah saya dengar ada yang memprovokasi tidak baik,” ungkap bupati Dico.
Selain penyaluran KUR, acara hari ini lembaga perbankan di Kabupaten Kendal juga berkesempatan menyalurkan CDR nya kepada pelaku UMKM seperti kepada ketua kelompok kopi Kab. Kendal, ketua kelompok pengolahan Jambu biji merah dan singkong, pengolahan roti, usaha penghancuran batu kruiser, dan CSR untuk sarana dan prasarana pengrajin batik Srikandi dan Klaster Batik Kendal. Sriyanto