Kursi Panas Bekasi 2
2 min read
Pasca dilantiknya Eka Supria Atmaja menjadi Bupati Bekasi definitif, kursi Bekasi 2 atau Wakil Bupati yang lowong mulai diperebutkan. Banyak kandidat yang bersliweran, baik dari internal Partai Golkar (partai pengusung) maupun dari eksternal. Kursi Wabup memang cukup seksi mengingat sebagai pembuka jalan untuk maju di Pilkada 2022.
Secara etika politik, kursi Bekasi 2 memang hak dari Partai Golkar untuk bisa mengusung kadernya. Seperti diketahui pada Pilkada 2017, Golkar mengusung kadernya yakni Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supria Atmaja. Neneng terjerat kasus hukum dan Eka naik jadi Bupati.
Kandidat dari internal Partai Golkar yang mulai menggelinding antara lain, H. Sarim, H.M. Amin Fauzi dan KH. Iip Bustomi (anggota DPRD Kabupaten Bekasi). Sementara ada juga dari kalangan birokrasi, seperti H. Juhandi dan Dadan Setiawan. Bahkan adik dari Neneng, yakni Novy Yasin (anggota DPRD Kabupaten Bekasi) juga disebut-sebut. Ada juga Hj. Siti Qomariah, mantan Kepala Desa Setia Asih, Kecamatan Tarumajaya dua periode, sudah sangat mengenal masyarakat Bekasi.
Salah satu tokoh pemuda yang juga Ketua Baladhika Karya (OKP Golkar), Syahrul Firmansyah menginginkan kandidat Wabup adalah putra daerah, dan memiliki background pengusaha. “Masih banyak putra-putri terbaik di Kabupaten Bekasi yang mumpuni dan memiliki track record yang baik di mata masyarakat. Jangan mengambil kandidat dari luar Kabupaten Bekasi apalagi tidak dikenal,” ujar Syahrul yang juga pengurus Kadin Kabupaten Bekasi.
Dia berharap tim seleksi calon Wabup Bekasi ini lebih mengedepankan putra-putri terbaik di Kabupaten Bekasi, yang benar-benar mumpuni, berpengalaman dan siap mengawal Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja di sisa masa jabatannya dengan tujuan membangun Kabupaten Bekasi menjadi lebih baik lagi, bukan untuk kepentingan lainnya.
Baca juga : H Obing Fachrudin Selangkah ke Kursi Wabup Bekasi
Terlebih lagi, sebagai daerah kawasan industri, sosok Wakil Bupati juga harus mengerti dunia usaha, sehingga warga Kabupaten Bekasi tidak lagi menjadi penonton di rumahnya sendiri. Untuk itu tim seleksi perlu mendengarkan masukan dari berbagai pihak, dari tokoh masyarakat, LSM, ormas, organisasi kepemudaan dan organisasi pengusaha.
2 thoughts on “Kursi Panas Bekasi 2”