Mengupas Thema Spirit HIPKA dalam Aktualisasi Potensi untuk menyongsong Revolusi Industri 5.0 pada Pelantikan dan Rapat kerja Himpunan Pengusaha KAHMI Kabupaten Bekasi
2 min read
oleh : Jon Soni SS
Direktur Eksekutif Kamar Dagang Industri Kabupaten Bekasi
Cikarang|| Warta Kadin.
Dalam perspektif Industri kita masih dalam Fase Revolusi Industri 4.0 dimana Internet Think dan sistem automation menjadi standar dalam pengoperasian sebuah mesin yang terintegrasi pada base sistem pengendalian yang terkoneksi dan saling terintegrasi, memudahkan sebuah pelaporan, mengurangi Beban ekonomi pada sumberdaya industri menjadi salah satu yang mendorong lahirnya revolusi ini, tawaran dari pengembangan teknologi dunia maju tanpa mampu kita hadang, Indonesia sebagai bagian dari Negara yang sedang bersaing, Finomena era industri 4.0 adalah keniscayaan yang suka atau tidak suka merambah industrialisasi Tanah air.
Merujuk pada tematik acara pelantikan dan rapat kerja Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Kabupaten Bekasi, Minggu (27/2/2022) di Graha Pariwisata.
Kadin yang diminta menjadi Keynote Speaker
Secara Substansi mengupas bahwa Kehadiran Industri 5.0 adalah menciptakan keseimbangan antara kemajuan teknologi digital, kemajuan ekonomi paralel dengan penyelesaian akhirnya berujung pada masalah sosial, karena menurutnya Industri 5.0 identik dengan sinerginya peradaban manusia dan teknologi digital namun upaya tersebut senantiasa terus terawat, tanpa harus menghilangkan jati diri manusia yang sesungguhnya.
Prediksi kehadiran Rev 5.0 yang di prediksi after 20 tahun pasca rev 4.0 terlepas pada perdebatan sebagian kalangan yang mengatakan bahwa saat ini kita belum menyelesaikan aktualisasi era 4.0 secara maksimal dan tuntas, namun jika kita perhatikan secara seksama inovasi teknologi kearah itu sudah mulai nampak terlihat, dan agak cepat kehadirannya, bahkan 10 tahun lebih cepat dari prediksi yang diperkirakan.
Pemantiknya adalah platform digital dan platform over the top digital , banyak bisnis owners yang sudah melakukan up grade terkait hal ini. Retailer dan waralaba, serta Perusahaan berbasis Think online, pengadaan barang dan jasa transportasi logistik, begitu pun dengan perusahaan industri yang banyak melakukan sistem interkoneksitas pararel melalui virtualisasi sentral sistem yang hanya butuh 1 pengendali alat saja yaitu gadget.
Namun terlepas dari itu semua, ada hal yang lebih substansi yang harus dilakukan oleh para pengusaha, dalam rangka persiapan menyongsong fase revolusi Industri 5.0, salah satunya menciptakan wirausaha baru membekalinya dengan fitur-fitur yang tentunya linear dengan Platform digital yang menjadi Trend saat ini.
Program Link and Match antara DUDI dan Sekolah bisa dilakukan secara virtual, bagaimana pengusaha baik yang tergabung dalam HIPKA ataupun KADIN Kabupaten Bekasi mampu menjawab tantangan ini, filosopi menyongsong harusnya dibarengi dengan langkah strategi dan persiapan, Karena inilah sejatinya yang menjadi tantangan besar dalam menyongsong kehadiran Rev 5.0
Namun terkait masa transisi ini hendaknya setiap stakeholder meyakini bahwa era industri 4.0 jangan sampai meninggalkan residu yang terlalu besar, yang nantinya malah akan menjadi beban masa depan.
Kita para pengusaha, suka atau tidak suka, bahwa era industri 5.0 adalah bagian dari inovasi teknologi, aktualisasi dari hasil pemikiran teknokrasi yang harus kita sambut dan aktualisasikan namun lagi-lagi yang terpenting adalah bagaimana negara dunia ketiga menyambut ini sebagai bagian dari peradaban manusia, bukan malah menjadi ambivalensi karena sebab ketidaksiapan SDM dan resourcesnya.
Harapan KADIN Kabupaten Bekasi, bersama HIPKA terkait Dunia usaha Dunia Industri, mampu mendorong kepada Pengusaha agar lebih Egaliter dalam mengaktualisasi era industri 5.0, tanpa harus mendistorsi berbagai kearifan lokal ditengah Masyarakat Kabupaten Bekasi, khususnya masyarakat yang telah rela dan ikhlas 1/4 dari wilayahnya sudah menjadi bagian dari pusat industrialisasi terbesar di Asia Tenggara.