Motif Batik Kendal Perlu Miliki Hak Paten Agar Mudah Dikenal
2 min read
Kendal, wartakadin. Ketrampilan membatik sampai sekarang terus dilestarikan. Dari perkembangan dibidang usaha maupun motif batik tidak akan pernah pudar. Bahkan abadi, sepanjang masa. Karena selain menjadi karya seni dan warisan leluhur, batik adalah menjadi ciri khas bangsa Indonesia yang dikenal dunia.
Bagi siapa saja yang ingin bisa membatik, cari saja seorang perempuan bernama Widji Astuti beralamat di desa Lanji RT 01/04 kecamatan Patebon kabupaten Kendal Jawa Tengah. Atau tepatnya di depan masjid putih Lanji.

Widji Astuti dalam usia 42 tahun yang terlihat masih energik terus menggeluti usaha batik tulis dan batik cap. Dimana, rumahnya yang berada ditepi jalan itu menjadi sarana mudah dikenal. Karena sering menjemur kain batik didepan rumah. Sehingga bagi peminat batik yang kebetulan melintas jalan raya Patebon kearah Pegandon dengan melihat jemuran kain batik yang masih basah segera berhenti yang selanjutnya langsung berkenalan dengan pemiliknya Widji Astuti pengrajin “Batik Widji”.
Motif batik Kendal kedepan perlu dipatenkan. Meskipun saat ini, para pengrajin batik di kabupaten Kendal masih belum bisa menemukan ciri khas batik Kendal itu seperti apa. Pertanyaan ini disampaikan Widji Astuti ketika ditemui wartakadin.com di rumahnya belum lama ini.
Batik selain hasil karya seni dan usaha, dikatakan Widji, perlu mendapatkan perhatian khusus Pemerintah Setempat. Karena yang dikenakan ASN, baju batik sudah menjadi wajib dipakai pada hari tertentu di setiap kabupaten/kota di Jawa Tengah bahkan tingkat provinsi dan nasional.
Dari komitmen dan kebijakan pemimpin daerah setempat ini sudah bisa menghidupi para pengrajin batik apabila baju batik yang dipakai oleh ASN berasal dari hasil karya pengrajin setempat.
Hal inilah yang menjadi cita-cita dan harapan Widji Astuti untuk tetap bersemangat menularkan ketrampilan membatik kepada siapa saja yang berminat tanpa dipungut biaya (gratis). Mengingat seorang Widji juga dahulu merasa dari nol yang mendapatkan ketrampilan membatik oleh binaan pemerintah setempat.
Motif batik yang selalu berkembang setiap saat ini untuk menjadi tantangan para pengrajin batik. Ungkap Widji yang kini sedang mencari motif batik Kendal berkarakter yang bisa mengangkat Kendal sebagai pusat pengrajin batik.

Ada beberapa motif Batik Kendal hasil karya Widji Astuti. Contoh yang sudah menjadi stock batik Widji di rumahnya seperti motif Curug Sewu, Gentong, Parang, Balok, Pesisiran, Lautan, Pring Sedapur, Beras Tumpah, dan khususnya Parang Kendal mau diusahakan memiliki Hak Paten.
Dari kemasan dan harga Batik Widji sudah memiliki daya tarik berdasarkan kualitas produknya. Dari selembar kain batik seharga Rp 150 ribu sampai Rp 2 juta. Hal ini tergantung dari motif dan kualitas kain dasarannya.
Dan karya Batik Widji hingga kini sering tampil dalam iven-iven pemerintah provinsi maupun kabupaten Kendal. Sehingga nama Widji Astuti menjadi tak asing lagi bagi pejabat maupun dinas-dinas yang membidanginya.
Wartakadin.com juga mengenal Batik Widji saat melihat produknya sedang dipamerkan di kabupaten Kendal dalam acara kunjungan kerja Kepala BKKBN Pusat ke Kabupaten Kendal yang melihat bupati Kendal Dico M Ganinduto waktu itu juga tertarik dan membeli kain batik Widji.
Saat ini, batik Widji sudah menjadi andalan Pemerintah Kecamatan Patebon untuk menjadi UMKM Batik Handal yang tampil di pameran tingkat kecamatan, kabupaten, maupun tingkat provinsi Jawa Tengah.
Alternatif untuk memunculkan trand batik Kendal, usul Widji Astuti untuk mengambil motif batik : motif kereta kencana Bahurekso, Daun Kendal, Kopi Cengkeh, atau Curug Sewu. (Sriyanto)