Pemdes Boja Gelar Wayang Kulit dan Prosesi Gunungan, Meriahkan Merti Desa
2 min read
Kendal, wartakadin.com Boja, salah satu desa dan kecamatan di Kabupaten Kendal dilihat dari kondisi wilayah dan ekonomi tergolong paling pesat perkembangannya dari pada yang lainnya. Hal ini karena adanya kedekatan dan transformasi kota Semarang melalui jalur lintas angkutan umum dan aktivitas kerja sebagian besar warga Boja yang bekerja di kota Semarang.
Selain itu, terhadap tradisi dan budaya pun masih melekat seperti kegiatan syawalan setelah 1 Minggu merayakan Idul Fitri. Tetapi oleh Kepala Desa Rofiq Anwar, syawalan tahun ini dibarengkan dengan kegiatan Merti Desa yang diisi dengan prosesi gunungan dan pagelaran wayang kulit yang dilaksanakan pada tanggal 28 April 2023.
Sementara di Kabupaten Kendal, tradisi syawalan Kecamatan Kaliwungu yang berpusat di seputar alun-alun depan masjid besar Kaliwungu dan di Boja ditandai dengan prosesi gunungan.
Untuk prosesi gunungan, oleh Kepala desa Rofiq Anwar dituturkan, akan diarak dari kantor desa Boja menuju ke makam Sedapu yang dipimpin kepala desa dan diikuti perangkat desa, BPD, Kepala Dusun dan Tokoh Masyarakat dengan berbusana adat Jawa. Gunungan yang berupa nasi tumpeng dan buah-buahan dari balai desa Boja berjalan berputar melewati jalan pahlawan, jalan pemuda berhenti di makan Sedapu Boja. Dan malam harinya dilanjutkan dengan pementasan wayang kulit.
Dipaparkan pula, kegiatan masyarakat di bulan puasa ini dilakukan di masjid-masjid dalam suasana hikmat dan khusuk. Sedang kegiatan ekonomi diramaikan dengan pasar malam di areal eks kawedanan yang tahun ini akan dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Sesuai informasi, jadwal dari Dinas terkait dengan rencana pembangunan RTH Boja, pada 30 April di lokasi tersebut harus sudah dikosongkan.
“Informasi ini yang perlu saya sampaikan kepada masyarakat, para pedagang dan para sopir yang biasa memarkir kendaraannya di areal eks kawedanan Boja,” ujarnya.
“Sampai hari ini saya belum melihat master plant RTH Boja seperti apa. Tetapi harapan saya, dengan adanya ruang terbuka hijau di Boja akan membawa dampak positif bagi ekonomi dan brand Boja lebih terangkat. Saya usulkan di areal RTH Boja nanti ada ruang untuk kaum muda berkreasi terutama para pemusik Boja bisa tampil untuk berkreasi,” pintanya.
Sementara KK eberadaan rest area di Ngadibolo yang diisi UMKM dan jualan aneka makanan, oleh Rofiq kedepan akan ditata untuk lebih ramai dan bergairah dengan kegiatan lain seperti olah raga dan rekreasi.
“Harapan saya, Boja kedepan akan lebih berkembang oleh dukungan masyarakat dan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kendal,” pungkasnya. Sriyanto