Pengrajin Truck Mini Di Wilayah Boja Kendal Yang Masih Gaptek
2 min readKendal, wartakadin. Produk Handycraft berupa mobil-mobilan, truck mini dll sepertinya masih menjadi barang langka karena tidak dijual di pasar-pasar tradisional maupun di toko mainan anak-anak.
Truck miniatur terlihat mirip dengan truck besar angkutan barang ini diproduksi oleh Slamet (69 tahun) adalah warga dukuh Silampar RT. 05/RW.01 Desa Kaligading Boja Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Slamet bercerita, menekuni pekerjaan ini sejak tahun 1970 hingga sekarang. Dari harga truck mini buatannya seharga Rp 1.500 di tahun 80-an, sekarang menerima pesanan seharga Rp 400 – Rp 500 ribu per buahnya.
Keahlian atau kerajinan tangan membuat truck mini ini diakui Slamet, tidak ada yang mengajarinya. “Saya belajar sendiri sejak klas IV SD buat mobil-mobilan dari gabus, hingga besar saya coba buat dengan kayu. Hingga berkembang hasilnya bisa terjual hingga sekarang,” tutur Slamet saat ditemui wartakadin.com di rumahnya hari ini.
Truck mini (produk handycarft) per buahnya butuh waktu dua hari. Bahan dari kayu sengon atau durian untuk buat bodinya. Sedang untuk buat rodanya dari kayu mahoni atau jati yang tidak mudah patah.
Peralatan yang dipakai, yakni kompresor dan mesin bubut bantuan dari Dinas Perindagkop&UKM Kabupaten Kendal. Sebelumnya hanya secara manual yang tentunya hasilnya tak sebagus dan sehalus sekarang ini, terang Slamet.
Slamet yang belum bisa memanfaatkan handphone android hingga produknya tidak dikenal oleh masyarakat luas. Dalam satu bulan paling hanya bikin 10 hingga 12 buah. Itupun karena berdasarkan pemesanan dari Boja sekitarnya. Juga melayani pemesanan dari luar Jawa. Katanya, sebagian besar mereka itu para mantan super truck dan tronton untuk sebagai kenang-kenangan sewaktu bekerja sebagai seorang supir.
Untuk bisa berkembang dan dikenal secara luas, perlu sentuhan IPTEK dan dukungan permodalan. Demikian harapan Slamet sebagai pengrajin truck mini yang masih gaptek ini. Sriyanto