Peringati Hari Jadi Kecamatan Ngampel Ke-21, Paguyuban Kades Ngampel Gelar Wayang Kulit Dengan Lakon Jimat Kalimosodo
2 min read
Kendal, wartakadin. Hari Jadi Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal malam ini (5/3/2023) diperingati yang berusia 21 tahun dengan menggelar wayang kulit mengambil lakon Jimat Kalimosodo yang dimainkan Ki dalang Tantut Sutanto dari Klaten untuk menghibur masyarakat Kecamatan Ngampel dan upaya pelestarian budaya yang adiluhung.
Ketua Panitia Abdul Somat juga Kepala Desa Sumbersari menuturkan, memperingati hari jadi Kecamatan Ngampel ke-21 dengan menggelar wayang kulit atas inisiatif dan sengkuyung para kepala desa se kecamatan Ngampel.
Memilih wayang kulit, lanjutnya, mengingat sudah lama masyarakat tidak mendapatkan hiburan budaya yang adiluhung ini. “Sejak kecamatan Ngampel berdiri, baru kali ini mengundang dalang untuk menghibur masyarakat yang memainkan wayang kulit selain sebagai tontonan juga sebagai tuntunan melalui cerita wayang dan petuah dalang Tantut Sutanto malam ini,” tuturnya.
Bupati Kendal Dico M Ganinduto dalam sambutan yang dibacakan Sekda Kendal Sugiono, mengucapkan selamat hari jadi Kecamatan Ngampel ke-21 yang mengapresiasi para kepala desa se kecamatan Ngampel yang berinisiatif selenggarakan pagelaran wayang kulit untuk menghibur masyarakat dan menghidupkan kembali budaya pementasan wayang kulit di kecamatan Ngampel.
Lanjut Bupati Kendal katakan, peringatan hari jadi Kecamatan Ngampel tahun 2023 ini dimaksudkan untuk mengenang jasa-jasa para pendiri, para pejuang dan para pemimpin terdahulu yang telah mengantarkan kita pada kehidupan saat ini. “Semoga karya nyata dan sumbangsihnya menjadi tanda mata bagi generasi sekarang dan anak cucu di kemudian hari,” kenangnya.
Bupati Dico mengungkapkan sejarah berdirinya Kecamatan Ngampel, berasal dari Sunan Ngampel yang dulu sempat melintasi wilayah Ngampel guna mensiarkan agama Islam, dalam perjalanannya Sunan Ampel pernah beristirahat di suatu tempat sampai sekarang masih ada petilasannya (desa Ngampel Kulon).
Saat beliau akan menjalankan ibadah solat, tidak menemukan sumber mata air sama sekali untuk berwudhu, hingga Sunan Ampel berjalan mencari air dengan penuh kesabaran dan akhirnya melihat sumber mata air untuk berwudhu di tempat tersebut.
Kemudian petilasan sumber mata air tempat berwudhu Sunan Ampel diberi nama Sendang Ngampel hingga sekarang tempat tersebut masih ada petilasannya, tepatnya di desa Ngampel Wetan beserta alas kaki yang berupa papan yang beliau pergunakan untuk wudhu.
Sekda Kendal Sugiono hadir mewakili Bupati Kendal berharap, potensi yang cukup besar di wilayah kecamatan Ngampel bisa dikembangkan secara maksimal seperti potensi alam dari petani tembakau, padi, bawang merah dan UMKM yang sudah terbangun Gerai UMKM di Kecamatan Ngampel.
“Saya berharap dengan peringatan hari jadi Kecamatan Ngampel ke-21 ini, semua elemen masyarakat dan aparat pemerintahan desa dan kecamatan memiliki semangat membangun dan kinerjanya yang berprestasi seperti slogan Kecamatan Ngampel “Mamase” (Makmur, Maju dan Sejahtera),” pesannya.
Sementara Camat Ngampel Mugiono S.Sos mengungkapkan, pembangunan jalan di wilayah Ngampel sudah maksimal untuk mendorong perkembangan perekonomian masyarakat yang dimotori para pelaku umkm. Contohnya berbagai jenis hidangan yang tersaji di gelar wayang adalah prakarsa dari UMKM Ngampel.
“Keberhasilan penyelenggaraan wayang kulit malam ini mendapatkan dukungan pula dari beberapa anggota DPR Pusat, Provinsi dan Kabupaten Kendal khususnya di dapil sini. Terutama para kepala desa yang pertama kali memiliki keinginan untuk menggelar wayang kulit. Dan gelar wayang kulit di Kecamatan Ngampel ini yang pertama kali diadakan,” jelasnya.
Hadir dan menyaksikan wayang kulit pada Minggu malam (5/3/2023), diantaranya beberapa anggota DPRD Kendal, Sekda Kendal, Camat Ngampel, Forkopimcam Ngampel, Para Kepala Desa se Kecamatan Ngampel, Aparat Desa, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan warga sekitar. Sriyanto
About Post Author
