Rasakan Khasiat Geplak Waluh Racikan Bu Nanik Getasan
2 min read
Semarang, wartakadin. Di desa Getasan Kabupaten Semarang Jawa Tengah, terdapat produk UMKM berupa geplak Waluh yang terbuat dari buah waluh kuning. Sementara kebanyakan orang, waluh kuning ini diolah menjadi kolak waluh saja.
Tetapi oleh Bu Nanik (alm) semasa hidup pada tahun 2002, waluh kuning ini diolahnya bersama suaminya Slamet menjadi geplak waluh. Hingga berkembang berbagai produk olahan waluh kuning ini seperti : geplak waluh, emping waluh, stik waluh, bakpia waluh, egg roll waluh, wingko waluh, kripik waluh, Antari waluh dan sirup waluh.
Aneka produk olahan waluh ini kian waktu semakin dikenal masyarakat luas yang dipasarkan melalui pusat oleh-oleh, supermarket, atau langsung ke alamat rumah produksi sekaligus show room di samping pasar Getasan. Atau di gang kecil dari jalan raya Salatiga – Kopeng Kabupaten Semarang.
Dalam masa Pandemi Covid -19 usaha olahan waluh kuning Bu Nanik inipun telah terkena dampaknya hingga terjadi penurunan omzet penjualan meskipun tetap bertahan untuk berproduksi.
Sejak tahun 2019, Tim Pengabdian LPPM UNNES dengan ketua Drs Sunyoto, M.Si dan anggota Indah Anisykurlillah, SE, MSi, Akt, CA, Dr Atiek Zahralianingdyah, MPd, Dra Rosidah, MSi dan Bayu Bagas Hapsoro SE, MM melakukan kegiatan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas dan pemasaran olahan waluh “Bu Nanik” yang didukung melalui program yang didanai oleh Kemenristek Dikti, dengan membuatkan mesin pengaduk olahan khusus produk waluh dan mesin pencetak geplak waluh, oven, pemarut serta peralatan pendukung lainnya guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produk olahan waluh Bu Nanik.
Mengapa memilih olahan waluh untuk dibantu peralatan mesin produksinya, oleh Sunyoto dituturkan, produk olahan waluh Bu Nanik ini tergolong produk baru dan inovatif yang perlu dukungan untuk lebih bisa dikenal secara luas. Selain untuk mensosialisasikan khasiat waluh atau sebutan lain “labu kuning” yang memiliki segudang manfaat untuk kesehatan selain kandungan karbohidrat, serat dan jenis vitamin
A, B, C, E dan K. Juga terdapat zat besi, kalsium, magnesium, fosfor, mangan dan seng. Berguna untuk menangkal radikal bebas karena mengandung antioksidan, seperti alpha-koroten, beta-koroten dan beta-kryptoxanthin.
Beberapa manfaat labu kuning antara lain disampaikan, untuk mencegah penyakit kronis, meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mata, membantu menurunkan berat badan, menurunkan resiko kanker, menyehatkan jantung dan menyehatkan kulit.
Meskipun belum ada penelitian tentang manfaat labu kuning untuk mengatasi infeksi Covid -19, labu kuning terus akan dikembangkan menjadi jenis produk yang lebih inovatif atau diolah menjadi serbuk waluh untuk minuman segar yang menyehatkan.
Demikian pula, bila musim panen waluh kuning ini tidak hanya dijual mentahan saja tetapi pelaku UMKM lainnya bisa juga mengembangkan olahan waluh ini lebih baik seperti yang sudah dilakukan Bu Nanik dan petani bisa lebih mendapatkan keuntungan karena hasil pertanian waluh ini sudah ada pemasoknya. Yakni para UMKM produk olahan waluh. Demikian Sunyoto menginformasikan lewat wartakadin.com. Sriyanto