Stabilisasi Harga Tekan Inflasi Kurang 1%
1 min read
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukito menyebut, upaya stabilisasi harga yang ditempuh Pemerintah selama Ramadan, kembali membuahkan hasil positif. BPS mencatat inflasi selama Mei mencapai 0,68%. Ini membuktikan, bahwa dengan gerak serentak lintas kementerian dapat menjaga ketersediaan barang kebutuhan pokok.
Dari data yang dikeluarkan BPS, pada Mei 2019 terjadi inflasi sebesar 0,68 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 137,40. Dari 82 kota IHK, 81 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,91 persen dengan IHK sebesar 159,00 dan terendah terjadi di Kediri sebesar 0,05 persen dengan IHK sebesar 130,10. Sementara deflasi terjadi di Merauke sebesar 0,49 persen dengan IHK sebesar 139,44.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 2,02 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,56 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,06 persen; kelompok sandang sebesar 0,45 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,18 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,54 persen.
Komponen inti pada Mei 2019 mengalami inflasi sebesar 0,27persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Mei) 2019 sebesar 1,17 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Mei 2019 terhadap Mei 2018) sebesar 3,12 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Mei) 2019 sebesar 1,48 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2019 terhadap Mei 2018) sebesar 3,32 persen. Sementara tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2018 dan 2017 masing-masing sebesar 1,30 persen dan 1,67 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Mei 2018 terhadap Mei 2017 dan Mei 2017 terhadap Mei 2016 masing-masing sebesar 3,23 persen dan 4,33 persen.