Jakarta, Bisnis – Harga emas dunia mengalami penurunan tajam dalam beberapa hari terakhir, memicu kepanikan di berbagai kalangan investor. Data menunjukkan, harga emas spot turun hingga 5,8% dalam seminggu, mencapai level terendah sejak awal tahun. Fenomena ini membuat banyak investor mulai mempertimbangkan aset lain, seperti kripto, untuk mengamankan portofolio mereka.
Faktor Penyebab Penurunan Harga Emas
Analis pasar menyebutkan beberapa faktor yang memicu pelemahan harga emas:
-
Kenaikan Suku Bunga The Fed – Bank Sentral AS (The Fed) kembali menaikkan suku bunga sebagai upaya mengendalikan inflasi, membuat dolar AS menguat dan emas kehilangan daya tarik sebagai safe haven.
-
Stabilitas Pasar Global – Membaiknya kondisi ekonomi di Eropa dan AS mengurangi minat investor terhadap logam mulia.
-
Lonjakan Penjualan Emas Fisik – Banyak pemegang emas mulai melepas asetnya secara besar-besaran, memperburuk tekanan penurunan harga.
Efek pada Pasar Indonesia
Di Indonesia, harga emas Antam juga turun signifikan. Per gram emas 24 karat hari ini dibanderol sekitar Rp 1.050.000, turun dari Rp 1.120.000 pekan lalu. Pedagang emas di Pusat Grosir Cikini, Jakarta, melaporkan peningkatan permintaan pembelian fisik dari masyarakat yang ingin memanfaatkan harga murah.
Namun, tidak semua investor memberikan reaksi yang sama. Banyak yang justru beralih ke aset digital seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), yang dalam sepekan terakhir menunjukkan penguatan harga.
Mineral Kripto Jadi Alternatif?
Beberapa analis keuangan mencatat peningkatan volume perdagangan kripto pasca-turunnya harga emas. “Investor mencari instrumen dengan likuiditas tinggi dan potensi kenaikan cepat, dan kripto menjadi pilihan,” ujar Andika Putra, analis pasar modal.
Namun, pakar ekonomi mengingatkan bahwa kripto tetap berisiko tinggi karena volatilitasnya. “Jika ingin diversifikasi, investor harus mempertimbangkan proporsi yang tepat antara emas, saham, dan kripto,” saran Devina Wijaya, ekonom dari Universitas Indonesia.
Prospek ke Depan
Pasar masih menunggu keputusan kebijakan moneter global untuk memprediksi arah harga emas. Jika The Fed mulai menurunkan suku bunga di kuartal berikutnya, emas mungkin akan kembali menguat. Sementara itu, pergerakan investor ke kripto tetap perlu diawasi, terutama terkait regulasi yang semakin ketat di berbagai negara.
Apa yang Harus Dilakukan Investor?
-
Pantau perkembangan suku bunga dan inflasi global.
-
Diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko.
-
Hindari keputusan impulsif berdasarkan sentimen pasar.
Bagi masyarakat yang ingin membeli emas fisik, momen ini bisa menjadi kesempatan baik. Namun, bagi yang lebih suka instrumen likuid, aset kripto dan saham bisa menjadi alternatif—dengan catatan, tetap waspada terhadap fluktuasi harga.