Pos-pos Terbaru

Mei 13, 2024

WARTAKADIN

Kabupaten Bekasi

Revitalisasi Pasar Limbangan Sudah Rampung, Mengapa Belum Dibuka?

2 min read

Kendal, wartakadin.com. Proyek revitalisasi pasar Limbangan Kabupaten Kendal sudah selesai pembangunannya akhir tahun 2022, tetapi hingga sekarang belum dibuka. Hal ini sempat menimbulkan tanda tanya masyarakat Limbangan khususnya.

Sementara dari pantauan wartakadin.com hingga hari ini, para pedagang pasar Limbangan yang berjumlah sekitar 150 orang masih menempati brak yang dibangun oleh CV. Ilham dari 20 Oktober 2022.

Salah seorang pedagang pasar Limbangan bernama Sarini menyampaikan keinginannya segera menempati pasar Limbangan yang sudah rampung pembangunannya.

“Tetapi saya ini kan orang bawahan, ya manut kepada orang yang diatas. Kapan pasar mau dibuka, saya manut kantor. Katanya disuruh menunggu komando dari Kendal,” tuturnya.

“Bapak ini darimana, dari Kendal ya. Saya titip pesan. Yang punya kartu kuning mohon dibagi dulu tempat jualan. Yang tidak punya kartu kuning dikasih tempat bila ada sisa,” pintanya.

Sementara para pemilik warung makan yang berada ditepi jalan, menyampaikan keinginannya agar pasar Limbangan segera dipakai. Alasannya, katanya, saat ini parkir roda dua dan roda empat jadi semrawut.

“Dahulu parkir sudah ada yaitu di depan pasar yang saat ini ditempat oleh pedagang. Bila pasar sudah dibuka dan para pedagang kembali bisa menempati los atau kios di pasar Limbangan sekarang, kendaraan bisa parkir dengan aman dan rapi, tidak mengganggu lalu lintas,” pinta mereka yang tidak bersedia menyebutkan jatidirinya kepada wartakadin.com.

Disisi lain, pedagang pasar Limbangan ada pula yang mengusulkan agar pasar Limbangan dibuka setiap hari. “Bukan berdasarkan pasaran yaitu buka dua kali dalam satu minggu. Atau hari Senin dan Jumat saja,” usulnya.

Untuk penataan pedagang, diminta seperti yang dilakukan pasar Boja. “Jangan ada pedagang berjualan di pinggir jalan. Selain mengganggu parkir, juga akan merugikan pedagang yang menempati los atau kios yang didalam. Pembeli tentunya akan memilih membeli di pinggir jalan saja. Kami penjual yang resmi bisa rugi,” harapannya untuk disampaikan ke dinas terkait. Sriyanto

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *