Pos-pos Terbaru

Mei 13, 2024

WARTAKADIN

Kabupaten Bekasi

Bupati Kendal : Waspadai Musim Hujan Di Akhir Tahun 2021

3 min read

Kendal, wartakadin. Kabupaten Kendal hingga kini masih tergolong wilayah yang rawan bencana alam dan langganan banjir, ini perlu diwaspadai pada musim hujan yang puncaknya jelang akhir tahun 2021.

Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengingatkan kepada masyarakat Kendal agar meningkatkan kewaspadaannya pada musim penghujan, dimana di wilayah Kendal sudah terjadi 31 kejadian bencana banjir selama tahun 2021.

Selanjutnya dalam gelar apel siaga bencana yang diselenggarakan Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal di Lapangan Desa Korowelang Kecamatan Cepiring, Kamis (4/11/2021), Bupati Dico juga meminta kepada semua dinas, badan atau satuan terkait mulai siaga dalam gerakan dan tindakan yang menyangkut bencana alam serta waspada terhadap daerah yang terdampak bencana untuk menyerap informasi yang tepat dan akurat.

Sebagai inspektur upacara menegaskan, “Dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, Kita harus mempersiapkan semua. Termasuk informasi yang terintegrasi dari layanan 112 yang sudah kita luncurkan, agar semua informasi dapat diserap dan tersalurkan dengan baik”.

Bupati Dico juga mengingatkan saat ini kepada semua unsur harus selalu waspada dan tanggap terhadap bencana yang bisa datang kapan saja.

Juga meminta wilayah dusun, desa dan kecamatan untuk terus melakukan koordinasi dan memberikan informasi yang akurat terkait kejadian apapun di wilayah masing-masing.

“Saya berharap dengan meningkatkan kewaspadaan di semua sektor, harus bisa menekan bencana banjir yang berakibat terjadinya kerusakan dan kerugian materi bagi masyarakat Kendal,” demikian akhir sambutan Bupati Kendal.

Apel Siaga Bencana 2021-2022 hari ini dihadiri Bupati Kendal Dico M Ganinduto, Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki, Sekda Kendal Moh Toha, dan OPD Terkait serta anggota TNI, Polri, BPBD, Satpolkar, SAR, Dishub dan Forkopimcam Cepiring, juga Paguyuban Kepala Desa se Kecamatan Cepiring.

Dan apel siaga bencana dilanjutkan dengan simulasi penanganan kejadian bencana alam angin puting beliung disertai hujan deras. yang bisa menyebabkan beberapa pohon tumbang menimpa rumah warga.

Simulasi, dimulai dari laporan warga kepada layanan 112 tentang kejadian bencana puting beliung di desanya. Kemudian dari operator langsung menghubungi pihak-pihak terkait untuk penanganan bencana tersebut

Dilanjutkan, petugas unit BPBD, SAR dan Tenaga Medis siaga dan tanggap mendatangi tempat kejadian. Dicontohkan, akibat dari puting beliung, terlihat beberapa warga menjadi korban karena tertimpa pohon yang harus dilarikan ke rumah sakit oleh tim dari BPBD yang dibantu SAR dan Relawan.

Dalam simulasi tersebut juga diperagakan, beberapa cara mengevakuasi warga yang menjadi korban bencana yang benar sesuai SOP.

Peragaan dimulai dari pembersihan pohon yang tumbang hingga mengamankan korban yang tertimpa pohon, baik yang dirumah maupun di jalan yang membawa para korban ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.

Sementara, Petugas dari BPBD Kabupaten Kendal Khaerul kepada Bupati Kendal memberikan beberapa kelengkapan yang harus dipakai oleh petugas saat menangani berbagai kejadian bencana.

Kelengkapan mulai dari alat pencarian, penyelematan dan evakuasi seperti : Baju APD lengkap dengan helm dan sepatu bot, rescuer, tub, ring boy, tali rescuer, vertical rescue, gergaji mesin, breathing apparatus, alat pemotong baja dan beton.

Adapun sarana operasional penanggulangan dari BPBD Kab. Kendal dijelaskan, ada berbagai macam perahu karet lengkap dengan pompa, mesin perahu dan dayung, juga perlengkapan lainnya termasuk pergudangan dan penunjang lainnya.

Selain itu, ada alat kebutuhan dasar seperti berbagai macam tenda, peralatan dapur, berbagai macam tenda. Juga peralatan penerangan seperti : lampu senter, lampu sorot helogen dengan berbagai ukuran genset.

Dalam kesempatan itu, Khaerul melaporkan kepada bupati Kendal, peta daerah rawan bencana di kabupaten Kendal dan penanganan bencana selama kurun waktu Januari – Oktober 2021.

Dalam periode tersebut, diantaranya : Bencana banjir terdapat 31 kejadian, Tanah longsor 47 kejadian, Pohon tumbang 38 kejadian, Angin kencang/puting beliung 11 kejadian, Gempa 4 kejadian, Kekeringan 3 kejadian, dan kebakaran hutan/lahan 5 kejadian, serta 12 kejadian lainnya

“Dari kejadian bencana tersebut, tercatat ada 696 rumah terendam, 24 rumah rusak ringan, 18 rusak sedang, dan 10 rusak berat. Selain juga 56 kios pasar hangus dan jalan amblas atau terputus,” pungkasnya. Sriyanto

About Post Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *